Semangat Aftonul Syarif (11) untuk menyelesaikan study patut mendapat acungan jempol. Demi predikat lulus, siswa SD Kecapi 6 ini rela mengerjakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) meski sedang menjalani perawatan akibat demam berdarah.
Hari pertama pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di Jepara diwarnai dengan laporan adanya tiga siswa yang sakit. Meski demikian, secara umum pelaksanaan tes akhir siswa SD / MI tersebut berjalan lancar. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono, SH, MM. Berdasarkan laporan yang sudah masuk, tidak ada ganjalan yang menghalangi pelaksanaan UAS-BN, baik dari sisi distribusi lembar soal dan jawaban, maupun pelaksanaan di sekolah.
Sementara itu, sampai pukul 13.00 WIB, dilaporkan terdapat tiga siswa yang sakit dan menjalani opname. Salah satunya Aftonul Syarif (11) warga RT 44 RW 8 Desa Kecapi, yang tercatat sebagai siswa SD Kecapi 6. Meski menjalani perawatan di klinik Hanis, Kelurahan Pengkol, putra pasangan Maksum dan Lilis Kusmiyati tetap menjalankan tes. "Ada dua pengawas yang menunggui," kata Agus. "Jika besok masih opname, pelayanan ini juga kami lanjutkan," katanya lagi.
sai menjalankan tes, Syarif mengaku dapat mengerjakan mayoritas soal. "Sepertinya lumayan," kata Syarif sambil tergolek.Selain pengawas ujian, Bupati Jepara drs. Hendro Martojo, MM juga sempat menjenguk Syarif yang mengerjakan soal meski mendapat injeksi cairan dari infus.
Dari MI Kecapi dilaporkan juga adanya siswa yang opname karena harus cuci darah di Semarang sehingga tak bisa mengerjakan UAS-BN. Sampai berita ini ditulis, belum didapatkan konfirmasi mengenai identitas yang sersangkutan.Dari tempat terpisah, di Welahan, Kasi SD Drs. Mustaqim Umar, MM juga mengabarkan adanya siswa yang sakit, yakni Zuli Astutik, siswi SD N Ujungpandan 1. Dirawat di RSU Kartini, pemilik nomor ujian 20-264-016-9 ini terlalu lemah untuk bisa ujian di tempat.
Menurut Mustaqim, mereka yang belum bisa mengikuti UAS-BN sesuai jadwal, akan mendapatkan kesempatan untuk ikut ujian susulan. Untuk memastikan ujian berjalan lancar, Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo, MM memantau langsung pelaksanaan di lapangan. Rombongan yang dipimpin bupati mengunjungi sejumlah SD dan MI di Desa Mulyoharjo, Kuwasen. Bandengan, Jobokuto, Ujungbatu, dan Kecapi. Selain rombongan bupati, terdapat dua rombongan pemantau lain dari Pemeritah Kabupaten Jepara yang masing-masing dipimpin oleh Wakil Bupati Ahmad Marzuqi dan Sekda Ir. Sholih, MM. Komisi C DPRD Jepara juga melakukan pemantauan.
Hari pertama pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di Jepara diwarnai dengan laporan adanya tiga siswa yang sakit. Meski demikian, secara umum pelaksanaan tes akhir siswa SD / MI tersebut berjalan lancar. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono, SH, MM. Berdasarkan laporan yang sudah masuk, tidak ada ganjalan yang menghalangi pelaksanaan UAS-BN, baik dari sisi distribusi lembar soal dan jawaban, maupun pelaksanaan di sekolah.
Sementara itu, sampai pukul 13.00 WIB, dilaporkan terdapat tiga siswa yang sakit dan menjalani opname. Salah satunya Aftonul Syarif (11) warga RT 44 RW 8 Desa Kecapi, yang tercatat sebagai siswa SD Kecapi 6. Meski menjalani perawatan di klinik Hanis, Kelurahan Pengkol, putra pasangan Maksum dan Lilis Kusmiyati tetap menjalankan tes. "Ada dua pengawas yang menunggui," kata Agus. "Jika besok masih opname, pelayanan ini juga kami lanjutkan," katanya lagi.
sai menjalankan tes, Syarif mengaku dapat mengerjakan mayoritas soal. "Sepertinya lumayan," kata Syarif sambil tergolek.Selain pengawas ujian, Bupati Jepara drs. Hendro Martojo, MM juga sempat menjenguk Syarif yang mengerjakan soal meski mendapat injeksi cairan dari infus.
Dari MI Kecapi dilaporkan juga adanya siswa yang opname karena harus cuci darah di Semarang sehingga tak bisa mengerjakan UAS-BN. Sampai berita ini ditulis, belum didapatkan konfirmasi mengenai identitas yang sersangkutan.Dari tempat terpisah, di Welahan, Kasi SD Drs. Mustaqim Umar, MM juga mengabarkan adanya siswa yang sakit, yakni Zuli Astutik, siswi SD N Ujungpandan 1. Dirawat di RSU Kartini, pemilik nomor ujian 20-264-016-9 ini terlalu lemah untuk bisa ujian di tempat.
Menurut Mustaqim, mereka yang belum bisa mengikuti UAS-BN sesuai jadwal, akan mendapatkan kesempatan untuk ikut ujian susulan. Untuk memastikan ujian berjalan lancar, Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo, MM memantau langsung pelaksanaan di lapangan. Rombongan yang dipimpin bupati mengunjungi sejumlah SD dan MI di Desa Mulyoharjo, Kuwasen. Bandengan, Jobokuto, Ujungbatu, dan Kecapi. Selain rombongan bupati, terdapat dua rombongan pemantau lain dari Pemeritah Kabupaten Jepara yang masing-masing dipimpin oleh Wakil Bupati Ahmad Marzuqi dan Sekda Ir. Sholih, MM. Komisi C DPRD Jepara juga melakukan pemantauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar